TRIBUN-MEDAN.COM – Rapat Koordinasi Penelaahan Usulan Anggaran Tambahan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) telah dilaksanakan di Sudamala Resort Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Agustus hingga 20 Agustus 2022 kemarin.
Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor yang ikut dalam rapat koordinasi ini mengusulkan sebanyak 39 item kegiatan, namun dipangkas menjadi 4 item kegiatan prioritas di Tahun 2023.
RAPAT KOORDINASI Penelaahan Usulan Anggaran Tambahan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) telah dilaksanakan di Sudamala Resort Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Agustus hingga 20 Agustus 2022 kemarin. Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor (batik dua kiri tertawa) turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut.
Adapun keempat item komponen kegiatan untuk dilaksanakan di Tahun Anggaran 2024 tersebut yaitu:
1. Fokus kebutuhan utama dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat,
2. Mendorong perputaran ekonomi untuk mendukung optimalisasi Bandara Silangit karena mempercepat jarak tempuh Aceh Singkil, Subullusalam dan sekitarnya menjadi 5 jam ke Bandara Silangit dibandingkan melalui Bandara Kualanamu,
3. Mendukung kegiatan Pariwisata di Kawasan Danau Toba,
4. Meningkatkan akses perdagangan dan ekonomi antar daerah kawasan Danau Toba yang terintegrasi dengan kawasan sekitarnya di mana Aceh merupakan salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi khususnya masyarakat Pakpak Bharat dan umumnya Sumatera Utara.
RAPAT KOORDINASI Penelaahan Usulan Anggaran Tambahan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) telah dilaksanakan di Sudamala Resort Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Agustus hingga 20 Agustus 2022 kemarin. Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor (baju putih dua kiri) turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut.
Adapun Usulan Anggaran Tambahan Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Anggaran 2023 terdiri dari:
1. Peningkatan Infrastruktur dan Penataan Kawasan berfokus untuk peningkatan kapasitas struktur jalan dan pembangunan ruas jalan, pembangunan TPS,
2. Pengembangan objek wisata dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Hal ini merujuk pada arahan Dirjen Bina Bangda yang menyampaikan bahwa usulan akan diutamakan dalam tiga hal yaitu:
Artikel ini bersumber dari : medan.tribunnews.com.