Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Flores Timur, Ir.Tulit Beni, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Katharina M. Riberu, narasumber dan para peserta pose bersama saat pembukaan kegiatan pelatihan, Rabu (5/10/2022). Foto: Istimewa,
Larantuka, Florespos.net-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten
Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
(Disparbud), menggelar kegiatan Pelatihan Tata Kelola, Bisnis dan Pemasaran
Destinasi Pariwisata bagi para pelaku dan pengelola usaha wisata.
Pelatihan dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat
Daerah (Setda) Flores Timur, Ir.Tulit Beni mewakili Penjabat Bupati Flores
Timur, di Biara Susteran PRR-Weri, Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka, Rabu
(5/10/2022).
Ketua Panitia Kegiatan Pelatihan, John Wilbert, SST., Par.,
dalam laporan mengatakan, hampir di sebagian besar
Kabupaten Flores Timur terdiri dari Pulau Adonara, Solor dan Larantuka daratan
memiliki berbagai potensi pariwisata alam eksotik didukung kekayaan budaya,
sejarah, religi dan minat khusus.
Baca Lainnya :
Menurut dia, potensi pariwisata ini
mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pendapatan daerah
dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Namun dalam pengembangan, kata Kepala Bidang Promosi dan Kemitraan pada Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur ini, potensi di destinasi
wisata ini terkendala minimnya pengetahuan tentang tata kelola, manajemen
bisnis dan pemasaran serta keterbatasan pemanfaatan media digital.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Flores Timur
melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flores Timur mengadakan
kegiatan Pelatihan Tata Kelola, Bisnis dan Pemasaran (TermasukDigitalisasi)
Destinasi Pariwisata.
Wilbert mengatakan, pelatihan bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata, desa
wisata dan destinasi pariwisata lainnya dalam melakukan tata kelola, bisnis dan
pemasaran.
“Kegiatan ini penting untuk dilakukan demi meningkatkan
pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata, desa
wisata, dan destinasi pariwisata lainnya dalam melakukan tata kelola, bisnis,
dan pemasaran destinasi pariwisata, khususnya di Flores Timur,” katanya.
Data diperoleh Florespos.net,
kegiatan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, Rabu-Jumat (5-7/10/2022), diikuti
40 orang terdiri dari pengelola daya tarik wisata, pengelola desa wisata,
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)/Kelompok Penggerak Pariwisata.
Sementara narasumber, Deputi Pemasaran dan Komunikasi Publik
ICCN sekaligus Kurator Event Kemenparekraf RI, Ignasius Galih Sedayu, dan Travel
Journalist, Valentino Luis.
Selain di Biara Susteran PRR-Weri, untuk praktek lapangan pelatihan itu akan mengambil beberapa lokasi destinasi wisata khusus, yakni di Kapela Tuan Menino, Kapela Mgr. Gabrial Manek, Gereja Katedral Reinha Rosari, Kapela Tuan Ana, Istana Raja Larantuka, Kapela Tuan Ma dan Taman Doa Bukit Fatima.*
Artikel ini bersumber dari : florespos.net.