TEMPO.CO, Jakarta – Gempa bermagnitudo 6,1 melanda kepulauan di Teluk Moro, wilayah Mindanao, Filipina pada Sabtu 13 Agustus 2022. Seperti dilansir Reuters, Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mencatat pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.
Dua pekan lalu, gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang Pulau Luzon. USGS mengatakan pusat gempa berada sekitar 11 km timur-tenggara kota Dolores di Provinsi Abra.
Gempa telah merusak rumah dan bangunan, termasuk bangunan warisan dan gereja berusia berabad-abad. Seismolog sejak itu mencatat terdapat hampir 800 gempa susulan.
Filipina rentan terhadap bencana alam dan terletak di Cincin Api Pasifik yang aktif secara seismik, sekelompok gunung berapi dan garis patahan yang melingkari tepi Samudra Pasifik. Gempa bumi sering terjadi dan ada rata-rata 20 topan setiap tahun. Beberapa topan bahkan memicu tanah longsor yang mematikan.
Baca juga: Gempa 6,5 Guncang Mindanao, Filipina: 5 Orang Tewas, Hotel Roboh
SUMBER: REUTERS
4 hari lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dasar laut.
6 hari lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
8 hari lalu
Gempa menggetarkan sebagian wilayah Banten dengan kekuatan magnitudo 5,1 pada Jumat sore ini, 5 Agustus 2022, pukul 16.23 WIB.
8 hari lalu
Kementerian Luar Negeri merespons penelantaran 6 ABK WNI yang berada di Tabaco, Filipina.
8 hari lalu
Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).
8 hari lalu
Gempa tidak sampai menimbulkan tsunami
10 hari lalu
Gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas tumbukan Lempeng Benua Australia dengan Eurasia.
12 hari lalu
Setelah kematian suaminya akibat terbunuh, Cory Aquino didukung oposisi Filipina yang bersatu di sekelilingnya.
12 hari lalu
Filipina salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang menyimpan segudang destinasi wisata.
12 hari lalu
Corazon Aquino bukan saja presiden wanita pertama negeri itu, tapi juga memimpin Filipina di masa sulit setelah era Ferdinand Marcos.
Artikel ini bersumber dari : dunia.tempo.co.