WORLD Animal Day atau Hari Hewan Sedunia diperingati tiap 4 Oktober untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan kesejahteraan hewan. Ini juga sebagai momentum menjaga habitat satwa-satwa yang terancam punah.
Populasi satwa liar setiap tahunnya semakin menurun karena habitat mereka terus diganggu oleh manusia serakah. Pembabatan hutan, alih fungsi lahan, hingga perburuan yang dilakukan manusia menjadi faktor merosotnya jumlah satwa di alam.
Untuk mencegah kepunahan satwa dilindungi di Indonesia, dibuat kawasan khusus untuk melestarikan serta menjamin kelangsungan hidup satwa-satwa yang terancam punah, seperti suaka margasatwa dan juga taman nasional.
Selain sebagai kawasan tempat pelestarian satwa-satwa langka, tempat konservasi juga bisa dijadikan sebagai tempat penelitian, pendidikan, serta wisata secara terbatas.
Berikut 6 tempat konservasi hewan langka yang ada di Indonesia berdasarkan beberapa sumber.
Suaka Margasatwa Sermo, Kulon Progo
Suaka Margasatwa Sermo ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.3112/MENHUT-VII/KUH/2014 dengan luas sekitar 184,99 ha.
Waduk Sermo
Suaka Margasatwa Sermo terdiri dari flora dan fauna. Fauna suaka margasatwa yang terletak di Kulon Progo ini terdiri dari 28 jenis burung, lima di antaranya merupakan burung yang dilindungi, seperti elang brontok, elang bido, burung madu kelapa, cekakak sungai, dan cekakak Jawa.
Selain itu, terdapat juga jenis mamalia, seperti babi hutan dan kijang, serta herpetofauna atau binatang melata yang terdiri dari jenis amfibi dan reptil, sebanyak 19 jenis.
Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 166/Kpts-II/1998, kawasan rawa Singkil memiliki luas 102.500 ha. Namun, pada tahun 2015, dalam Surat Keputusan Nomor 103/MenLHK-II/2015, Menteri Lingkungan Hidup mengurangi luasnya menjadi 81.338 ha, dan sekarang kawasan tersebut menjadi salah satu kawasan populasi orangutan terpadat di Sumatera.
Dengan area yang begitu luas, Suaka Margasatwa Rawa Singkil yang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini melindungi empat habitat hewan langka dunia, yaitu orang utan, harimau Sumatera, badak Sumatera, dan gajah Sumatera.
Suaka margasatwa ini juga telah menjadi situs warisan dunia hutan hujan tropis Sumatera. Tempat ini juga menjadi perlindungan bagi ekosistem gambut.
Taman Nasional Gunung Tambora, NTB
Taman Nasional Gunung Tambora terletak di kawasan Gunung Tambora, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Kawasan Gunung Tambora sendiri baru ditetapkan menjadi Taman Nasional, pada April 2015 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kala itu, Siti Nurbaya. Penetapan tersebut berdasarkan SK No: SK.111/MenLHK-II/2015.
Sebelum menjadi Taman Nasional, kawasan Gunung Tambora merupakan kawasan konservasi sejak 1937.
Taman Nasional Gunung Tambora memiliki luas 71.645,74 ha dengan ketinggian sekitar 170 – 2821 mdpl.
Jenis fauna yang terdapat dalam Taman Nasional ini antara lain punai Flores, cekakak punggung putih, pergam punggung hitam, celepuk wallacea, burung madu mentari, dan lainnya.
Sementara, flora yang tumbuh di sini adalah kalango, duabanga, dan jenis cemara gunung, serta beberapa pohon liar.
Artikel ini bersumber dari : travel.okezone.com.