TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Universitas Islam Lamongan (Unisla) berharap Taman Airlangga yang berada di lokasi situs Candi Pataan di Desa Pataan, Kecamatan Sambeng juga bisa menjadi wisata malam hari.
Untuk itu, kampus hijau sebutan dari Unisla menyerahkan satu set pembangkit Listrik Tenaga Angin, Tenaga Surya dan lampu warna warni ke Pokdarwis Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Lamongan, Jawa Timur.
Pembangkit listrik tersebut merupakan program diseminasi teknologi tepat guna yang menerapkan system hybrid. Teknologi ini akan digunakan sebagai sumber listrik pendukung.
“Kami ingin sumber listrik ini bisa menjadi pendukung untuk menerangi Taman Airlangga dan Candi Pataan saat malam hari,” kata Hammam Rofiqi Agustapraja, Senin (29/8/2022).
Tak hanya itu, pembangkit listrik tenaga angin dan surya ini juga diharapkan mampu menerangi lapak para pelaku UMKM yang ada di sekitar Taman Airlangga saat di malam hari.
“Sebelum dibuat sistem hybrid pembangkit listrik ini, malam hari terlihat biasa saja karena tidak adanya lampu warna warni. Nah, kalau ada lampu warna warni akan menambah daya tarik bagi wisatawan,” ujar Hammam.
Teknologi ini merupakan program hibah internal pengabdian masyarakat dari Litbangpemas Unisla. Yang timnya terdiri dari Nur Qomariyah Nawafilah (Fakultas Teknik Prodi Informatika), Hammam Rofiqi Agustapraja (Fakultas Teknik Prodi Sipil) dan Nanto Purnomo (Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen).
Sementara itu, Nur Qomariyah Nawafilah, mengungkapkan, alasan dibuatnya alat pembangkit listrik selain untuk menjadikan Taman Airlangga sebagai wisata malam hari, karena potensi angin dan tenaga surya dilokasi tersebut cukup besar.
“Dengan adanya teknologi tepat guna ini, kami harap lokasi obyek wisata Candi Pataan terlihat lebih menarik karena adanya hiasan lampu wana warni. Sehingga menarik minat wisatawan untuk datang, khususnya di malam hari,” ucap Nur Qomariyah.
Selain menyerahkan satu set alat pembangkit tenaga angin dan tenaga surya, Unisla juga memberikan pelatihan teknis cara kerja dan perawatan berkala alat generator pembangkit listrik tenaga angin dan surya. Tim pelatih terdiri dari Nur afiffudin dan Charis Muafidin.
“Kedepan, melalui pelatihan ini kami harapkan dapat mengerti cara kerja dan perawatan teknologi tersebut. Sehingga alat bisa beroperasi dalam waktu yang cukup lama untuk wisata malam hari,” tutur Afif salah satu tim pelatih cara kerja pembangkit listrik tenaga angin dan surya dari Unisla. (*)
**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.
Artikel ini bersumber dari : www.timesindonesia.co.id.