Kamis, 6 Oktober 2022 – 06:17 WIB
VIVA Travel – Tim Peneliti dari Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Indentifikasi Risiko Health, Safety, and Environment (HSE) dan Kebencanaan di Desa Wisata.
Bertempat di The Hermitage Hotel, Jalan Cilacap No.1, Menteng, Jakarta Pusat, kegiatan ini merupakan upaya untuk meminimalisir risiko terjadinya bencana, baik alam maupun non alam. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Perwakilan dari Kemenparekraf, Direktur Tata Kelola Destinasi, Indra Ni Tua menyampaikan bahwa Indonesia yang berstatus sebagai ring of fire, sebenarnya menjadi portofolio produk yang paling khas. Upaya mitigasi risiko bencana pada tahap awal yang dilakukan ini sangat perlu meski harus dengan investasi yang lebih.
Metode yang sedang dilaksanakan sama seperti slogan yang diterapkan dalam Kemenparekraf oleh Menteri Sandiaga Uno yakni Kolaboraksi. Kemenparekraf menyadari bahwa kegiatan yang dilaksanakannya ini harus dibuat sustainable.
Desa wisata di Kampung Patimburak dan Kampung Ugar, Distrik Kokas, Fakfak.
“Aktivitas manajemen krisis ini baru, kita sajikan untuk wisatawan dan pengelola tempat wisata. Prinsipnya adalah bagaimana kita mengimplementasikan, menyempurnakan, dan lebih berperan ke depannya. Bagaimana pengetahuan dan sifatnya dapat dilakukan secara ilmiah sehingga bisa kita implementasikan,” ungkap Indra saat FGD berlangsung, belum lama ini.
Ketua DRRC UI, Prof Fatma Lestari menyampaikan FGD ini dilaksanakan dengan melibatkan Dinas Pariwisata di 7 provinsi yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur, Bali, Sumatra Barat, dan Jawa Barat.
Artikel ini bersumber dari : www.viva.co.id.