SELAIN dengan keindahan pantainya, Bangka Belitung terkenal pula dengan kelezatan makanan khasnya. Mayoritas makanan khas provinsi kepulauan itu terbuat dari ikan. Hal ini wajar, mengingat nelayan adalah mata pencarian utama masyarakat di sana. Salah satu makanan khas yang terbuat dari ikan adalah rusip, makanan khas Bangka yang diolah dari ikan teri. Rusip merdesa lantaran sudah menjadi buah tangan khas dari provinsi ini.
Pembuatan rusip melewati beberapa tahapan. Ikan-ikan teri segar ini awalnya dipisahkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang menempel. Setelah itu, ikannya dicuci lalu dikeringkan. Jika sudah, ikan teri kering tadi akan dicampur bersama garam dan diaduk merata. Jumlah garamnya harus banyak dan sesuai dengan jumlah terinya. Jika garamnya terlalu sedikit, pembuatan rusip bisa berpotensi gagal. Kemudian, campuran ikan teri dan garam tadi disimpan dan ditutup rapat dalam toples selama tujuh hari. Proses inilah yang disebut sebagai fermentasi.
Baca Juga:
5 Kuliner Legendaris Jakarta
Namun, proses fermentasi tak berhenti sampai di situ saja. Pada hari ketujuh, adonan tadi harus dicampurkan dengan gula merah. Lalu adonan tersebut ditutup lagi selama tujuh hari. Meski nampaknya mudah, tetapi pembuatan rusip harus hati-hati. Sebab, jika prosesnya salah atau toplesnya terbuka serta kotor, maka rusip akan gagal diolah. Toples dan bahan yang kotor dapat membuat ikan teri jadi busuk.
Pada tahap akhir, rusip yang telah berhasil dibuat akan dicampur dan diaduk bersama bawang merah dan perasan jeruk. Karena dibuat dengan teknik tersebut, rusip memiliki campuran rasa yang unik. Ada asin, manis, dan asam. Bahkan, ada pula yang terasa agak pedas, loh. Biasanya pembuat rusip menambahkan cabai rawit supaya semakin sedap.
Baca Juga:
Wow Bandung Dinobatkan sebagai Salah Satu Kota Kuliner Terbaik di Asia
Rusip biasanya dinikmati sebagai lalapan. Masyarakat Bangka sering mencampurnya bersama nasi putih hangat dan ditemani oleh lauk lain, seperti ikan bakar dan sayur rebus. Selain itu, rusip juga cocok menjadi teman dari ubi rebus dan daun singkong.
Makanan ini awalnya terbentuk karena ide dari para nelayan. Dulu di Bangka, jumlah ikan sangat melimpah, tetapi harganya murah. Para nelayan yang sumber pendapatannya hanya dari ikan pun mencoba mencari cara supaya ikan yang banyak ini tidak cepat busuk dan bisa tahan lama.
Akhirnya, terbentuklah rusip yang bisa dijual maupun dikonsumsi sendiri. Saat ini, kamu bisa menemukan olahan rusip di banyak toko oleh-oleh Bangka Belitung. Harganya pun beragam, mulai dari Rp 15 ribu untuk toples kecil, dan Rp 25 ribu untuk toples besar. (mcl)
Baca Juga:
Mih Kocok Mang Dadeng, Legenda Kuliner di Kota Bandung
Artikel ini bersumber dari : merahputih.com.